Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Photobucket

Labels

8 Juni 2012

Penulisan Karya Ilmiah

Agar penulisan karya tulis sempurna, setelah isi dan bentuk lahiriah disusundengan cara yang semestinya, penulis juga harus mernpertahankan teknik  penulisan berdasarkan persyaratan yang lazim.

Beberapa Syarat penulisan yang harus diperhatikan antara lain :

Penulisan Karangan Ilmiah

Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).


Ciri Karya Ilmiah
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:

PENGEMBANGAN ALINEA ( TEMA, TOPIK, KERANGKA KARANGAN )


Beberapa metode dalam pengembangan alinea akan dibahas lebih lanjut seperti dibawah ini :


1. Metode definisi 
adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.


2. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara berurutan (kronologis).


3. Metode Contoh
Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraph. Seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.


4. Metode Sebab – akibat / akibat – sebab
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya.Hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.


5. Metode Umum-khusus/ khusus-umum
Paragraf yang dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif.

ALINEA / PARAGRAF


Alinea disebut juga dengan paragraf, Sebuah paragraf terdiri dari beberapa kalimat, tetapi ada kemungkinan paragraf hanya terdiri dari satu kalimat saja. Alinea adalah Satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat dan merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.

Berdasarkan fungsinya alinea digolongkan menjadi 2,
yaitu :

1. Kalimat topik (kalimat yang dapat berdiri sendiri, mempunyai arti yang sudah jelas)
2. Kalimat penjelas (arti kalimat baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain)

Syarat-syarat untuk membuat alinea/paragraf yang baik :


1. Kesatuan

Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

2. Kepaduan

Untuk membuat alinea yang baik yaitu mempunyai kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Kepaduan dapat dilakukan dengan cara repetisi, kata ganti / frasa pengganti, serta kata sambung dan frasa penghubung. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya: karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya: oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.