Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Photobucket

Labels

8 Juni 2012

PENGEMBANGAN ALINEA ( TEMA, TOPIK, KERANGKA KARANGAN )


Beberapa metode dalam pengembangan alinea akan dibahas lebih lanjut seperti dibawah ini :


1. Metode definisi 
adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.


2. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara berurutan (kronologis).


3. Metode Contoh
Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraph. Seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.


4. Metode Sebab – akibat / akibat – sebab
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya.Hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.


5. Metode Umum-khusus/ khusus-umum
Paragraf yang dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif.



6. Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.


7. Metode Perbandingan
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh : Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.


8. Metode Pertentangan 
Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh : Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.


9. Metode analogi 
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh : Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.


Tema, Topik, Judul Tulisan
Dan
Kerangka Karangan

TEMA
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.


TOPIK
Topik merupakan  pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Cara pembatasan Topik yaitu :

Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:

• Memungkinkan pennulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan cara;
a. Tetapkanlah topik dalam kedudukan central.
    Contoh; Komunikasi.
b.Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.
c.Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih
d. Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.

Perbedaan antara tema dan topik.
perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
Kalau ada perbedaan pasti juga ada persamaan,
Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan.
Contoh:
– Tema : Emansipasi Wanita
– Topik:
• Kedudukan dan kesempatan bagi wanita untuk mengembangkan eksistensi belum
sepenuhnya terbuka lebar


JUDUL
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan yang akan dibahas. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.

Judul karangan sedapat-dapatnya
a.. singkat dan padat,
b. menarik perhatian, serta
c. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.

Judul dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama karangan, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan.

KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan  teratur.


Manfaat Kerangka Karangan:
1. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
2. Untuk menyusun karangan secara teratur.
3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.

Pola Susunan  Kerangka Karangan
1. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
2. . Pola Logis Pola logis berdasar urutan:
a. klimaks – anti klimaks
b. Sebab – akibat
c. Pemecahan masalah
d. Umum – khusus

Macam-macam Kerangka Karangan

A. Berdasar Sifat Rinciannya:
1. Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
        cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
             a) topiknya tidak kompleks
             b) akan segera digarap
2. Kerangka Karangan Formal:
        terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
             a) topiknya sangat kompleks
             b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap




SISTEM PENOMORAN
Penomoran Kerangka Karangan ada dua model yaitu :

1. Sistem Campuran Huruf dan Angka
Contoh :
I. Pendahuluan
II. Tingkat Ekonomi di Indonesia
A. Sensus 2011
B. Sensus Jawa Timur
1. Pengukuran Fertilitas
2. Perbedaan Gender
a. Laki-laki
b. Perempuan

2. Sistem Angka Arab (dengan digit)
Contoh :
1. Pendahuluan
2. Tingkat Ekonomi di Indonesia
2.1 Sensus 2011
2.2 Sensus Jawa Timur
2.2.1 Pengukuran Fertilitas


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tema
http://id.wikipedia.org/wiki/Topik
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/perbedaan-topik-judul-dan-tema
http://dhasanblog.blogspot.com/2011/04/kerangka-karangan.html






0 Komentar:

Posting Komentar